Benteng Vredeburg dan Gedung Agung

Di penghujung jalan "karangan bunga" ini, wisatawan dapat mampir sebentar di Benteng Vredeburg yang berhadapan dengan Gedung Agung. Benteng ini dulunya merupakan basis perlindungan Belanda dari kemungkinan serangan pasukan Kraton. Seperti lazimnya setiap benteng, tempat yang dibangun tahun 1765 ini berbentuk tembok tinggi persegi melingkari areal di dalamnya dengan menara pemantau di empat penjurunya yang digunakan sebagai tempat patroli. Dari menara paling selatan, YogYES sempat menikmati pemandangan ke Kraton Kesultanan Yogyakarta serta beberapa bangunan historis lainnya.

Sedangkan Gedung Agung yang terletak di depannya pernah menjadi tempat kediaman Kepala Administrasi Kolonial Belanda sejak tahun 1946 hingga 1949. Selain itu sempat menjadi Istana Negara pada masa kepresidenan Soekarno ketika Ibukota Negara dipindahkan ke Yogyakarta.



Malioboro, Bernostalgia di Surga Cinderamata

Membentang di atas sumbu imajiner yang menghubungkan Kraton Yogyakarta, Tugu dan puncak Gunung Merapi, jalan ini terbentuk menjadi suatu lokalitas perdagangan setelah Sri Sultan Hamengku Buwono I mengembangkan sarana perdagangan melalui sebuah pasar tradisional semenjak tahun 1758. Setelah berlalu 248 tahun, tempat itu masih bertahan sebagai suatu kawasan perdagangan bahkan menjadi salah satu ikon Yogyakarta yang dikenal dengan Malioboro.

Terletak sekitar 800 meter dari Kraton Yogyakarta, tempat ini dulunya dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Malioboro yang dalam bahasa sansekerta berarti "karangan bunga" menjadi dasar penamaan jalan tersebut.

Diapit pertokoan, perkantoran, rumah makan, hotel berbintang dan bangunan bersejarah, jalan yang dulunya sempat menjadi basis perjuangan saat agresi militer Belanda ke-2 pada tahun 1948 juga pernah menjadi lahan pengembaraan para seniman yang tergabung dalam komunitas Persada Studi Klub (PSK) pimpinan seniman Umbul Landu Paranggi semenjak tahun 1970-an hingga sekitar tahun 1990.

Surga Cinderamata

Menikmati pengalaman berbelanja, berburu cinderamata khas Jogja, wisatawan bisa berjalan kaki sepanjang bahu jalan yang berkoridor (arcade). Di sini akan ditemui banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Sepanjang arcade, wisatawan selain bisa berbelanja dengan tenang dalam kondisi cerah maupun hujan, juga bisa menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan saat menawar harga. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga atau bahkan separohnya.

Jangan lupa untuk menyisakan sedikit tenaga. Masih ada pasar tradisional yang harus dikunjungi. Di tempat yang dikenal dengan Pasar Beringharjo, selain wisatawan bisa menjumpai barang-barang sejenis yang dijual di sepanjang arcade, pasar ini menyediakan beraneka produk tradisional yang lebih lengkap. Selain produk lokal Jogja, juga tersedia produk daerah tetangga seperti batik Pekalongan atau batik Solo. Mencari batik tulis atau batik print, atau sekedar mencari tirai penghias jendela dengan motif unik serta sprei indah bermotif batik. Tempat ini akan memuaskan hasrat berbelanja barang-barang unik dengan harga yang lebih murah.

Berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari biasanya bagi para wisatawan.

Berbelanja di Malioboro

Salah satu jalan paling terkenal di Yogyakarta, Malioboro dipenuhi pedagang dan toko yang menjual barang antik maupun suvenir menarik dengan harga yang relatif murah.

Cara Mencapai Daerah Ini

Dari Stasiun Tugu, Malioboro dapat dicapai dengan berjalan kaki atau dengan naik becak.

Tempat Menginap

Berbagai hotel dan penginapan di seluruh penjuru Yogya. Untuk membuat sesi belanja Anda lebih menyenangkan, menginaplah di hotel-hotel yang terletak di Jalan Malioboro.

Berkeliling

Jalan kaki.

Tempat Bersantap

Lihat bagian SURGA KULINER.

Buah Tangan

  • Batik yang diolah menjadi bermacam-macam barang tersedia di sini. Dari daster sampai kemeja batik resmi untuk laki-laki, semua dapat ditemukan di Malioboro. Batik dapat juga dijadikan tas, taplak, seprei, sarung bantal, gorden, dan sebagainya. Apabila Anda membeli batik cetakan, cuci terpisah. Gunakan lerak (dijual di Malioboro) atau detergen yang lembut untuk mencucinya.
  • Kerajinan perak dapat ditemukan di sini.
  • Berbagai benda dari kayu, logam, plastik juga tersedia.
  • Cobalah kue tradisional-misalnya, bakpia. Rasanya manis dan lezat.

Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan

Berbelanja di Pasar Bering Harjo. Mengunjungi Kraton atau Taman Sari.


Tips

  • Malioboro biasanya dipenuhi oleh para pengunjung dan penduduk setempat, perhatikan baik-baik barang bawaan Anda.
  • Untuk barang-barang dengan kualitas lebih baik, kunjungi toko Mirota di Malioboro.
  • Jangan lupa menawar!
  • Bawa ransel atau tas besar untuk membawa belanjaan Anda.

0 comments:

Post a Comment